x
Wednesday, September 19, 2012

Perut Buncit Tingkatkan Risiko Diabetes Melitus

Perut Buncit Tingkatkan Risiko Diabetes Melitus - Kelebihan berat badan atau obesitas merupakan salah satu faktor risiko terbesar diabetes tipe 2. Tetapi risiko tersebut terjadi pada penderita obesitas yang disebabkan oleh timbunan jenis lemak tertentu. Kurangi risiko diabetes dengan membakar jenis lemak tersebut!
Perut Buncit Tingkatkan Risiko Diabetes Melitus
Perut Buncit Tingkatkan Risiko Diabetes Melitus
"Tidak semua orang yang menderita obesitas berisiko tinggi terhadap diabetes, hal ini tergantung pada jenis lemak apa yang menyebabkan kegemukan," kata James de Lemos, MD, pemimpin studi dan profesor kedokteran internal di University of Texas Southwestern, seperti dilansir Prevention, Kamis (20/09/2012).

Obesitas bisa disebabkan oleh tumpukan lemak visceral, yaitu jenis lemak yang mengelilingi organ internal. Kelebihan lemak visceral di sekitar organ dalam biasanya ditandai dengan perut yang membuncit, atau disebut juga obesitas sentral.

Menurut sebuah studi baru di Journal of American Medical Association, jenis lemak ini diketahui berkontribusi terhadap peningkatan risiko diabetes.

Sebaliknya, orang yang kelebihan jenis lemak subkutan tidak memiliki risiko yang sama. Lemak subkutan adalah jenis lemak yang letaknya tepat di bawah kulit.

Perut Buncit Tingkatkan Risiko Diabetes Melitus

Para peneliti belum meyakini secara pasti mengapa penumpukan lemak visceral dapat meningkatkan risiko diabetes, namun de Lemos menduga bahwa hal ini disebabkan oleh secretes, senyawa lemak yang mempromosikan resistensi insulin penyebab diabetes.

Kabar baiknya, penumpukan lemak visceral ini tidak bersifat permanen dan dapat dminimalkan untuk menghindari obesitas dengan tujuan menurunkan risiko diabetes. Anda dapat membakar timbunan lemak visceral dengan cara sebagai berikut:

1. Latihan aerobik

Lemak visceral dapat dibakar dengan latiahan aerobik dan angkat berat. Aktivitas fisik adalah cara yang paling baik untuk menyingkirkan timbunan lemak visceral. Menurut studi dalam American Journal of Preventive Medicine, peserta penelitian kehilangan 20 persen lemak visceral setelah latihan aerobik tiga kali seminggu yang dikombinasikan latihan kardio selama 45 menit.

2. Perbaiki pola diet

Atur ulang pola diet Anda dengan tujuan mengekang kalori, meningkatkan asupan serat dan menghindari lemak trans untuk meminimalkan timbunan lemak visceral dalam tubuh. Sebuah studi menyatakan bahwa membatasi asupan makanan yang mengandung karbohidrat sederhana dapat menurunkan berat badan dengan cepat.

3. Meningkatkan kualitas tidur

Kurang tidur mungkin juga dapat menyebabkan peningkatan jumlah lemak visceral. Salah satu studi pada tahun 2010 yang diterbitkan dalam jurnal Sleep, menyimpulkan bahwa orang yang tidur kurang dari enam jam semalam mengalami kenaikan lemak visceral sebanyak 32 persen setelah 5 tahun.

Oleh karena itu, kuantitas dan kualitas tidur sangat diperlukan untuk mencegah obesitas sekaligus diabetes.
Olá! Se você ainda não assinou, assine nosso RSS feed e receba nossas atualizações por email, ou siga nos no Twitter.
Nome: Email: